Thursday, January 24, 2013

Nahdliyin Bisa Mencontoh Perubahan Dalam Peringatan Maulid

PKB, KEPRI - Maulid Nabi di kalangan Nahdliyin bukan sekadar tradisi perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tetapi ada hikmah perjuangan untuk mempertahankan sesuatu yang baik bagi umat Muslim.

“Jangan pernah memandang makna Maulid dari sekedar tata bahasanya saja. Akan tetapi kita lebih menilik ke dalam pemaknaan para ulama sebagai tradisi,"ungkap anggota Dewan Syuro Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa KH Maman Imanulhaq Faqieh, Selasa (22/1/2013).

Nilai-nilai yang terkandung dalam Maulid, ujarnya, lebih didasari rasa syukur atas kedatangan Muhammad SAW ke muka. Serta daya juangnya membawa umat dari masa kegelapan menuju masa terang benderang.
Hikmah lain atas kelahiran Rasulullah, yaitu mengajarkan kepada umatnya bahwa “al – Hayat jihad wa aqidah”. Artinya, hidup adalah sebuah perjuangan dan keyakinan.

Pengasuh Ponpes Al-Mizan Majalengka ini menyimpulkan, selayaknya memperingati Maulid sebagai sebuah kelahiran peradaban baru.

“Beliau merupakan tauladan bagi kita dari kondisi yang tak mengenakkan dapat diubah menjadi sebuah kondisi yang baik dalam dirinya,” ungkap Kiai Maman.

0 comments:

Post a Comment